<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d6480460\x26blogName\x3dresahku...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://putrasibolga.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://putrasibolga.blogspot.com/\x26vt\x3d4337268826938751872', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script><!-- --><div id="b-navbar"><a href="http://www.blogger.com/" id="b-logo" title="Go to Blogger.com"><img src="http://www.blogger.com/img/navbar/1/logobar.gif" alt="Blogger" width="80" height="24" /></a><form id="b-search" action="http://www.google.com/search"><div id="b-more"><a href="http://www.blogger.com/" id="b-getorpost"><img src="http://www.blogger.com/img/navbar/1/btn_getblog.gif" alt="Get your own blog" width="112" height="15" /></a><a href="http://www.blogger.com/redirect/next_blog.pyra?navBar=true" id="b-next"><img src="http://www.blogger.com/img/navbar/1/btn_nextblog.gif" alt="Next blog" width="72" height="15" /></a></div><div id="b-this"><input type="text" id="b-query" name="q" /><input type="hidden" name="ie" value="UTF-8" /><input type="hidden" name="sitesearch" value="fidhy.blogspot.com" /><input type="image" src="http://www.blogger.com/img/navbar/1/btn_search.gif" alt="Search" value="Search" id="b-searchbtn" title="Search this blog with Google" /><a href="javascript:BlogThis();" id="b-blogthis">BlogThis!</a></div></form></div><script type="text/javascript"><!-- function BlogThis() {Q='';x=document;y=window;if(x.selection) {Q=x.selection.createRange().text;} else if (y.getSelection) { Q=y.getSelection();} else if (x.getSelection) { Q=x.getSelection();}popw = y.open('http://www.blogger.com/blog_this.pyra?t=' + escape(Q) + '&u=' + escape(location.href) + '&n=' + escape(document.title),'bloggerForm','scrollbars=no,width=475,height=300,top=175,left=75,status=yes,resizable=yes');void(0);} --></script><div id="space-for-ie"></div><!-- --><div id="b-navbar"><a href="http://www.blogger.com/" id="b-logo" title="Go to Blogger.com"><img src="http://www.blogger.com/img/navbar/1/logobar.gif" alt="Blogger" width="80" height="24" /></a><form id="b-search" action="http://www.google.com/search"><div id="b-more"><a href="http://www.blogger.com/" id="b-getorpost"><img src="http://www.blogger.com/img/navbar/1/btn_getblog.gif" alt="Get your own blog" width="112" height="15" /></a><a href="http://www.blogger.com/redirect/next_blog.pyra?navBar=true" id="b-next"><img src="http://www.blogger.com/img/navbar/1/btn_nextblog.gif" alt="Next blog" width="72" height="15" /></a></div><div id="b-this"><input type="text" id="b-query" name="q" /><input type="hidden" name="ie" value="UTF-8" /><input type="hidden" name="sitesearch" value="dropletssoflervee.blogspot.com" /><input type="image" src="http://www.blogger.com/img/navbar/1/btn_search.gif" alt="Search" value="Search" id="b-searchbtn" title="Search this blog with Google" /><a href="javascript:BlogThis();" id="b-blogthis">BlogThis!</a></div></form></div><script type="text/javascript"><!-- function BlogThis() {Q='';x=document;y=window;if(x.selection) {Q=x.selection.createRange().text;} else if (y.getSelection) { Q=y.getSelection();} else if (x.getSelection) { Q=x.getSelection();}popw = y.open('http://www.blogger.com/blog_this.pyra?t=' + escape(Q) + '&u=' + escape(location.href) + '&n=' + escape(document.title),'bloggerForm','scrollbars=no,width=475,height=300,top=175,left=75,status=yes,resizable=yes');void(0);} --></script><div id="space-for-ie"></div><!-- --><div id="b-navbar"><a href="http://www.blogger.com/" id="b-logo" title="Go to Blogger.com"><img src="http://www.blogger.com/img/navbar/4/logobar.gif" alt="Blogger" width="80" height="24" /></a><form id="b-search" action="http://www.google.com/search"><div id="b-more"><a href="http://www.blogger.com/" id="b-getorpost"><img src="http://www.blogger.com/img/navbar/4/btn_getblog.gif" alt="Get your own blog" width="112" height="15" /></a><a href="http://www.blogger.com/redirect/next_blog.pyra?navBar=true" id="b-next"><img src="http://www.blogger.com/img/navbar/4/btn_nextblog.gif" alt="Next blog" width="72" height="15" /></a></div><div id="b-this"><input type="text" id="b-query" name="q" /><input type="hidden" name="ie" value="UTF-8" /><input type="hidden" name="sitesearch" value="strawberryicecream-.blogspot.com" /><input type="image" src="http://www.blogger.com/img/navbar/4/btn_search.gif" alt="Search" value="Search" id="b-searchbtn" title="Search this blog with Google" /><a href="javascript:BlogThis();" id="b-blogthis">BlogThis!</a></div></form></div> <script language="JavaScript"> <!-- function SymError() { return true; } window.onerror = SymError; var SymRealWinOpen = window.open; function SymWinOpen(url, name, attributes) { return (new Object()); } window.open = SymWinOpen; //--> </script> <script type="text/javascript"><!-- function BlogThis() {Q='';x=document;y=window;if(x.selection) {Q=x.selection.createRange().text;} else if (y.getSelection) { Q=y.getSelection();} else if (x.getSelection) { Q=x.getSelection();}popw = y.open('http://www.blogger.com/blog_this.pyra?t=' + escape(Q) + '&u=' + escape(location.href) + '&n=' + escape(document.title),'bloggerForm','scrollbars=no,width=475,height=300,top=175,left=75,status=yes,resizable=yes');void(0);} --></script><div id="space-for-ie"></div>
resahku... 
 Info
firstname: Yayan
lastname:
fullname: Yayan
email: ryant@dedio.org
 Archives
February 2004
March 2004
April 2004
May 2004
June 2004
July 2004
August 2004
September 2004
October 2004
November 2004
November 2005
 Links
andre
f.d
fidhy.de
hva
kost
lea
lvsux
more
wiek
Wednesday, July 07, 2004
hauauhuauauhauha anjenkkkkkkkkkkk busyedddddddddddddd novi mana nih kok ngak nongol nongok ke kurnia beuh malah novinya orang nih yang nyasar ke kurnia qiqiqiiqiqiqiiqiqiq btw, dia pa masih di Rumah sakit ? ahk kagak mungkin lah pasti dah balekk !!!! :P~ dah ah i hope you can to all about my condition !!!! muach centagh !

Posted by Yayan @ Wednesday, July 07, 2004

Tuesday, July 06, 2004
“White Rose” By:Novi Cuaca sore hari ini memang mendung. Awan hitam terlihat menggantung di langit. Namun dibukit kecil itu ada seorang lelaki yang sedari tadi hanya diam duduk disana sambil pandangannya jauh manatap jauh ke depan. Wajahnya yang tirus akan terlihat tampan dengan mata elang yang tajam tapi menyejukkan saat memandang. Hidungnya yang bagus serta bibirnya yang tipis dan merah, jelas terlihat dia bukan seorang perokok. Sungguh dia adalah seoranglelaki yang patut dikagumi setiap wanita. Tapi wajah tampannya itu kini terlihat begitu pucat.Mata elangnya itu terlihat sayu, tak ada lagi tatapan tajam penuh keteduhan terpancar dari matanya. ‘Dimas’ nama lelaki itu, hampir setiap minggu dia selalu dating kebukit kecil itu. Bukit kecil yang indah dan dipenuhi dengan mawar putih ang harumnya menyertak. Dimas selalu duduk sendiri disana, pandangannya jauh kedepan dan membiarkan pikiran dan angannya melayang. Dia ada disana untuk mengenang seorang gadis yang bernama kania. Ya! Kania seorang gadis yang begitu dicintai dimas tapi kini gadis itu hanya bisa dikenang. Masih jelas terasa dalam ingatannya, ketika dia dan kania duduk berdua di tepi pantai menghabiskan waktu sore mereka bersama. “Dimas…”, panggil kania pelan. “Aku punya sebuah impian”. “Impian ?”Tanya dimas heran. “Ya, sebuah impian kecil di ulangtahunku nanti, dimana saat itu aku berada diantara banyak mawar putih”. “Mawar putih ?”, Dimas terlihat mengerenyitkan dahi mendengar impian kekasihnya itu.”Hal apa yang membuatmu memiliki impian itu Nia ?”, Tanya Dimas lagi sambil ia merapatkan duduknya dan membiarkan kepada kania bersandar dibahunya. “ Karena mawar putih itu suci dan abadi, dan aku ingin agar cinta kasih kita seperti itu, abadi untuk selamanya”. Ujar Kania penuh dengan kepolosan. Tapi impian Kania, gadis manis yang polos dan sederhana itu hanya tinggal impian, ketika kecelakaan naas itu merenggut nyawanya tepat sehari sebelum sempat impiannya itu terwujud. Dan Dimas adalah orang yang paling merasa kehilangan Kania. Karena bagi Dimas, Kania itu lebih dari seorang kekasih. Kania seorang gadis yang ceria dan manis. Selalu memberikan banyak hal bagi Dimas dalam menjalani hidup. Dengan cinta yang diberikan kania, Dimas merasa selalu damai, seakan ia lupa dengan leukimia yang dideritanya. Tapi Dimas tidak pernah menceritakan semua ini pada kania. Karena Dimas tak ingin melihat kesedihan di mata gadis yang amat dicintainya itu. Saat itu Dimas berpikir jika dia akan lebih dulu meninggalkan dunia ini, namun kenyataan yang dihadapinya sekarang berbeda dari pikirannya itu. Kania yang telah lebih dulu meninggalkan dunia ini untuk selama lamanya. “Dim…Dimas!”, sentuhan lembut Maya di pundakku membuyarkan semua lamunan tentang kania. “Pulang yuk Dim”, ajak maya.”Udah sore, ntar lagi gelap”. “Bentar lagi ya May, aku masih ingin disini, kamu turun aja duluan ntar aku nyusul”. “Ya udah, tapi jangan lama-lama ya”. “beres” Dimas mengerlingkan matanya. Kemudian Dimas berdoa untuk Kania, setelah selesai perlahan dia menuruni bukit kecil itu menuju mobilnya. Dimana di sana telah ada Maya yang selalu setia menemaninya. Yang telaj memberikan Dimas kekuatan untuk tetap tabah disaat Dimas gamang menjalani hidup. Maya yang baik dan perhatian dan begitu mencintai Dimas tapi Dimas belum mampu membagi hatinya dan hanya menganggap Maya sebagai sahabat. “Udah selesai Dim ?”,Tanya maya saat Dimas masuk ke mobil. “Udah”, jawab Dimas pendek. “Kalo gitu kita pulang sekarang ya ?” Tanya maya “biar aku yang nyetir, kamu kayaknya capek banget”. “Makasih May”. Ucap Dimas lirih. Kemudian mobil itupun meluncur pergi meninggalkan tempat impian Kania. Hujan telah turun. Perlahan dari mobil yang di kendarai Maya dan Dimas mengalun lagu dari ari lasso yang terasa begitu menyentuh di hati Dimas. “Ku berharap suatu saat, aku dan kamu bersatu …. Di waktu yang…Di tempat yang berbeda… Bukan di Dunia ini pastinya, saying…” “ May, lagunya bagus kan “, ucap Dimas lirih sambil terus medengarkan alunan lagu itu. “ Iya Dim, “Kamu suka banget ya ama lagu ini”. Dimas mengangguk. “Setiap aku mendengarkan lagu ini, bayangan Kania selalu ada dihadapanku, Dia begitu terasa ada dihatiku. Dia akan selalu hidup May, selamanya, disini untuk hatiku”. Ujar Dimas seraya menunjuk hatinya. Tampak jelas kesedihan yang mendalam terlihat dari sorot matanya. Maya hanya diam mendengar ucapan Dimas itu, hatinya begitu terenyuh Air mata sudah menggayut di ujung matanya. “Kamu begitu mencintai Kania ya ? Tanya Maya kemudian Dimas kembali mengangguk. “Aku begitu mencintainya dan hatiku telah berjanji sisa hidupku yang tidak lama lagi ini akan kuhabiskan untuk mencintainya”. “Walau aku tahu dia telah pergi tapi aku yakin nanti aku pasti bertemu lagi dengannya “. Jawab Dimas getir”. “Kania sungguh beruntung, saat dia telah pergi pun masih ada yang selalu setiakan cinta untuknya “. Maya membiarkan bening itu jatuh di pipinya. Sesaat setelah itu mereka berdua saling diam, larut dalam lamunan masing-masing. Sedan biru itupun terus melaju menyibak malam yang dingin. Tiba-tiba Dimas memegangi hidungnya “May…bisa berhenti sebentar gak”, pinta Dimas lemah. “Kenapa Dim ?, kamu kenapa ?, Tanya Maya panik. Maya memberhentikan mobilnya. Darah segar keluar dari hidung Dimas “May… aku pusing, rintih Dimas sambil terus memegangi hidungnya. Maya mengeluarkan saputangan dan membersihkan darah dihidung Dimas membawa Dimas ke rumah sakit. Di rumah sakit Dimas segera dilarikan ke UGD. Maya segera menghubungi orangtua Dimas. Keadaan Dimas kritis, harapannya sangat tipis kata dokter. Tangis Maya pun tak tertahankan lagi. Tanpahenti dia terus berdoa untuk Dimas. Tak beranjak dia dari sisi Dimas, memandangi wajah tirus Dimas yang kini begitu pucat. “May…” panggil Dimas lemah. Maya tersentak kaget. “ Dim… kamu udah sadar ? “ Maya mengusap air matanya, dia terlihat begitu haru. “ May, aku ingin bicara ama kamu “ “ Nanti aja Dim, kamu istrahat aja dulu” “gak May, aku harus bicara sekarang”. Pinta Dimas melemas “Baiklah Dim”. “Makasih ya May atas perhatianmu selama ini, kamu udah baik banget ama aku”. Dimas diam sesaat. “Kamu udah ngerelain hati kamu untuk diberikan ama aku walau kamu tahu aku masih mencintai Kania”. Lanjut Dimas kemudian “Dim, aku ngerti akan perasaan kamu, akan cinta kamu untuk Kania, aku udah merasa sangat senang berada didekatmu walau hanya sebagai sahabat”. Ujar Maya liri. Seraya menahan tangisnya. “Makasih May, sekarang aku bisa pergi dengan tenang, menjemput impian yang terhalang antara dunia yang berbeda”. Ucap Dimas sambil perlahan menutup matanya. “Dimas…”, jeritan Maya tertahan Hati Maya terasa begitu perih dia tak kuasa harus kehilangan Dimas tetapi Dimas telah melewati masa hidupnya, Pergi tinggalkan dunia untuk jelang impiannya bersama Kania. Cerpen ini terinpirasi dari sebuah hati With Love Di dasarkan pada konsep yang dipikirkan Beberapa hari dengan beberapa kali pengulangan Penulisan dan akhirnya sekarang selesai juga. 311003 “Lega” Cerpen ini aku tujukan buat YaYan You`re my love. Once again thankyou for your love to me . Loving me “CHEEYAA…” Juga buat k’ Ayie dan temen-temenku semua Makasih udah Bantu aku dalam banyak Hal. “FIFA Forever” Duh, tuh cerita mungkin dah kelamaan gwa simpan. Seingatnya itu dulu cerpen karya bu novi pass dia ultah. tadi pagi gwa baca balik, jadi kangen deh ama dia hihhiihihihihih (ketahuannnnnnnnnnnnnn sadap !!!!) tapi peduli amat ah !!! wong gwa emang benar benar kangen ama dia neh! pagi pagi buta dah kangennn hiehieiheiheiiee

Posted by Yayan @ Tuesday, July 06, 2004

“White Rose” By:Novi Cuaca sore hari ini memang mendung. Awan hitam terlihat menggantung di langit. Namun dibukit kecil itu ada seorang lelaki yang sedari tadi hanya diam duduk disana sambil pandangannya jauh manatap jauh ke depan. Wajahnya yang tirus akan terlihat tampan dengan mata elang yang tajam tapi menyejukkan saat memandang. Hidungnya yang bagus serta bibirnya yang tipis dan merah, jelas terlihat dia bukan seorang perokok. Sungguh dia adalah seoranglelaki yang patut dikagumi setiap wanita. Tapi wajah tampannya itu kini terlihat begitu pucat.Mata elangnya itu terlihat sayu, tak ada lagi tatapan tajam penuh keteduhan terpancar dari matanya. ‘Dimas’ nama lelaki itu, hampir setiap minggu dia selalu dating kebukit kecil itu. Bukit kecil yang indah dan dipenuhi dengan mawar putih ang harumnya menyertak. Dimas selalu duduk sendiri disana, pandangannya jauh kedepan dan membiarkan pikiran dan angannya melayang. Dia ada disana untuk mengenang seorang gadis yang bernama kania. Ya! Kania seorang gadis yang begitu dicintai dimas tapi kini gadis itu hanya bisa dikenang. Masih jelas terasa dalam ingatannya, ketika dia dan kania duduk berdua di tepi pantai menghabiskan waktu sore mereka bersama. “Dimas…”, panggil kania pelan. “Aku punya sebuah impian”. “Impian ?”Tanya dimas heran. “Ya, sebuah impian kecil di ulangtahunku nanti, dimana saat itu aku berada diantara banyak mawar putih”. “Mawar putih ?”, Dimas terlihat mengerenyitkan dahi mendengar impian kekasihnya itu.”Hal apa yang membuatmu memiliki impian itu Nia ?”, Tanya Dimas lagi sambil ia merapatkan duduknya dan membiarkan kepada kania bersandar dibahunya. “ Karena mawar putih itu suci dan abadi, dan aku ingin agar cinta kasih kita seperti itu, abadi untuk selamanya”. Ujar Kania penuh dengan kepolosan. Tapi impian Kania, gadis manis yang polos dan sederhana itu hanya tinggal impian, ketika kecelakaan naas itu merenggut nyawanya tepat sehari sebelum sempat impiannya itu terwujud. Dan Dimas adalah orang yang paling merasa kehilangan Kania. Karena bagi Dimas, Kania itu lebih dari seorang kekasih. Kania seorang gadis yang ceria dan manis. Selalu memberikan banyak hal bagi Dimas dalam menjalani hidup. Dengan cinta yang diberikan kania, Dimas merasa selalu damai, seakan ia lupa dengan leukimia yang dideritanya. Tapi Dimas tidak pernah menceritakan semua ini pada kania. Karena Dimas tak ingin melihat kesedihan di mata gadis yang amat dicintainya itu. Saat itu Dimas berpikir jika dia akan lebih dulu meninggalkan dunia ini, namun kenyataan yang dihadapinya sekarang berbeda dari pikirannya itu. Kania yang telah lebih dulu meninggalkan dunia ini untuk selama lamanya. “Dim…Dimas!”, sentuhan lembut Maya di pundakku membuyarkan semua lamunan tentang kania. “Pulang yuk Dim”, ajak maya.”Udah sore, ntar lagi gelap”. “Bentar lagi ya May, aku masih ingin disini, kamu turun aja duluan ntar aku nyusul”. “Ya udah, tapi jangan lama-lama ya”. “beres” Dimas mengerlingkan matanya. Kemudian Dimas berdoa untuk Kania, setelah selesai perlahan dia menuruni bukit kecil itu menuju mobilnya. Dimana di sana telah ada Maya yang selalu setia menemaninya. Yang telaj memberikan Dimas kekuatan untuk tetap tabah disaat Dimas gamang menjalani hidup. Maya yang baik dan perhatian dan begitu mencintai Dimas tapi Dimas belum mampu membagi hatinya dan hanya menganggap Maya sebagai sahabat. “Udah selesai Dim ?”,Tanya maya saat Dimas masuk ke mobil. “Udah”, jawab Dimas pendek. “Kalo gitu kita pulang sekarang ya ?” Tanya maya “biar aku yang nyetir, kamu kayaknya capek banget”. “Makasih May”. Ucap Dimas lirih. Kemudian mobil itupun meluncur pergi meninggalkan tempat impian Kania. Hujan telah turun. Perlahan dari mobil yang di kendarai Maya dan Dimas mengalun lagu dari ari lasso yang terasa begitu menyentuh di hati Dimas. “Ku berharap suatu saat, aku dan kamu bersatu …. Di waktu yang…Di tempat yang berbeda… Bukan di Dunia ini pastinya, saying…” “ May, lagunya bagus kan “, ucap Dimas lirih sambil terus medengarkan alunan lagu itu. “ Iya Dim, “Kamu suka banget ya ama lagu ini”. Dimas mengangguk. “Setiap aku mendengarkan lagu ini, bayangan Kania selalu ada dihadapanku, Dia begitu terasa ada dihatiku. Dia akan selalu hidup May, selamanya, disini untuk hatiku”. Ujar Dimas seraya menunjuk hatinya. Tampak jelas kesedihan yang mendalam terlihat dari sorot matanya. Maya hanya diam mendengar ucapan Dimas itu, hatinya begitu terenyuh Air mata sudah menggayut di ujung matanya. “Kamu begitu mencintai Kania ya ? Tanya Maya kemudian Dimas kembali mengangguk. “Aku begitu mencintainya dan hatiku telah berjanji sisa hidupku yang tidak lama lagi ini akan kuhabiskan untuk mencintainya”. “Walau aku tahu dia telah pergi tapi aku yakin nanti aku pasti bertemu lagi dengannya “. Jawab Dimas getir”. “Kania sungguh beruntung, saat dia telah pergi pun masih ada yang selalu setiakan cinta untuknya “. Maya membiarkan bening itu jatuh di pipinya. Sesaat setelah itu mereka berdua saling diam, larut dalam lamunan masing-masing. Sedan biru itupun terus melaju menyibak malam yang dingin. Tiba-tiba Dimas memegangi hidungnya “May…bisa berhenti sebentar gak”, pinta Dimas lemah. “Kenapa Dim ?, kamu kenapa ?, Tanya Maya panik. Maya memberhentikan mobilnya. Darah segar keluar dari hidung Dimas “May… aku pusing, rintih Dimas sambil terus memegangi hidungnya. Maya mengeluarkan saputangan dan membersihkan darah dihidung Dimas membawa Dimas ke rumah sakit. Di rumah sakit Dimas segera dilarikan ke UGD. Maya segera menghubungi orangtua Dimas. Keadaan Dimas kritis, harapannya sangat tipis kata dokter. Tangis Maya pun tak tertahankan lagi. Tanpahenti dia terus berdoa untuk Dimas. Tak beranjak dia dari sisi Dimas, memandangi wajah tirus Dimas yang kini begitu pucat. “May…” panggil Dimas lemah. Maya tersentak kaget. “ Dim… kamu udah sadar ? “ Maya mengusap air matanya, dia terlihat begitu haru. “ May, aku ingin bicara ama kamu “ “ Nanti aja Dim, kamu istrahat aja dulu” “gak May, aku harus bicara sekarang”. Pinta Dimas melemas “Baiklah Dim”. “Makasih ya May atas perhatianmu selama ini, kamu udah baik banget ama aku”. Dimas diam sesaat. “Kamu udah ngerelain hati kamu untuk diberikan ama aku walau kamu tahu aku masih mencintai Kania”. Lanjut Dimas kemudian “Dim, aku ngerti akan perasaan kamu, akan cinta kamu untuk Kania, aku udah merasa sangat senang berada didekatmu walau hanya sebagai sahabat”. Ujar Maya liri. Seraya menahan tangisnya. “Makasih May, sekarang aku bisa pergi dengan tenang, menjemput impian yang terhalang antara dunia yang berbeda”. Ucap Dimas sambil perlahan menutup matanya. “Dimas…”, jeritan Maya tertahan Hati Maya terasa begitu perih dia tak kuasa harus kehilangan Dimas tetapi Dimas telah melewati masa hidupnya, Pergi tinggalkan dunia untuk jelang impiannya bersama Kania. Cerpen ini terinpirasi dari sebuah hati With Love Di dasarkan pada konsep yang dipikirkan Beberapa hari dengan beberapa kali pengulangan Penulisan dan akhirnya sekarang selesai juga. 311003 “Lega” Cerpen ini aku tujukan buat YaYan You`re my love. Once again thankyou for your love to me . Loving me “CHEEYAA…” Juga buat k’ Ayie dan temen-temenku semua Makasih udah Bantu aku dalam banyak Hal. “FIFA Forever”

Posted by Yayan @ Tuesday, July 06, 2004

Sunday, July 04, 2004
Haruskah aku lari tinggalkan dunia aku bisa dapat bebas berjumpa dengan sang kekasih ?

Posted by Yayan @ Sunday, July 04, 2004

MARVEL, SPIDER-MAN, DOCTOR OCTOPUS and all MARVEL character names and distinctive likenesses thereof:
TM & © Marvel Characters, Inc. All Rights Reserved. MARVEL and SPIDER-MAN: Trademarks registered in the USA and certain other countries.
© Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved.